"Pemerintah harus memperkuat pertahanan siber," katanya saat orasi ilmiah dalam wisuda 1.337 sarjana di Universitas Muhammadiyah Malang, Sabtu, 28 Mei 2016.
Pelaku kejahatan siber, ia mengatakan, masuk ke sistem lembaga negara dan perbankan. Polisi kini tengah menangani kasus peretas yang membobol sistem lembaga negara serta perbuatan curang dalam pengadaan barang dan jasa.
"Mereka merusak sistem, memasukkan harga rendah. Setelah itu sistem ditutup, tak ada perusahaan yang memasukkan penawaran lelang," ujarnya.
Untuk itu, di hadapan ribuan mahasiswa, Badrodin mengajak wisudawan untuk berkreasi dan berinovasi dalam era media. Kalangan muda sebagai digital native bersentuhan langsung dengan teknologi, sedangkan pre-digital age sama sekali tak mengenal teknologi.
Sedangkan digital immigrant atau masyarakat peralihan, separuh usianya hidup dalam perkembangan teknologi dan mengikutinya. Ia lantas berpesan kepada lulusan Universitas Muhammadiyah Malang agar memiliki wawasan yang luas dalam memahami perkembangan teknologi dan mampu beradaptasi terhadap perubahan situasi sosial.
“Kritis itu penting, tapi juga harus mampu memilah informasi yang kita terima,” katanya. Badrodin disahkan sebagai keluarga kehormatan Universitas Muhammadiyah Malang.
If you enjoyed this post and wish to be informed whenever a new post is published, then make sure you subscribe to my regular Email Updates. Subscribe Now!
0 komentar:
Have any question? Feel Free To Post Below: